Chat

wa

Selasa, 21 Mei 2019

PANDUAN PEMBUMIAN GROUNDING SYSTEM

Fungsi Grounding System
Sistem pembumian (grounding system) adalah suatu perangkat instalasi yang berfungsi untuk melepaskan arus petir ke dalam bumi salah satu kegunaannya untuk melepas muatan arus petir . Tingkat kehandalan sebuah grounding ada di nilai konduktifitas logam terhadap tanah yang ditancapinya. Semakin konduktif tanah terhadap benda logam maka semakin baik.
Kelayakan grounding harus bisa mendapatkan nilai tahanan sebaran maksimal 5 ohm menggunakan Earh Ground Tester.

Aspek yang Memengaruhi Sistem Pembumian ( Grounding System )
Untuk mencapai nilai tahanan sebaran tersebut tidak semua area bisa terpenuhi karena ada beberapa aspek yang memengaruhinya yaitu :


1.Kadar air : bila air tanah dangkal/penghujan maka nilai tahanan sebaran mudah didapatkan sebab sela-sela tanah mengandung cukup air bahkan berlebih, sehingga konduktifitas tanah akan semakin baik.

2.Mineral/garam: kandungan mineral tanah sangat memengaruhi tahanansebaran/resistans karena semakin berlogam dan bermineral tinggi maka tanah semakin mudah menghantarkan listrik . 
Daerah pantai kebanyakan memenuhi ciri khas kandungan mineral dan garam tinggi sehingga tanah sekitar pantai akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan tahanan tanah yang rendah.

3.Derajat keasaman: semakin asam (PH rendah atau PH <7) tanah maka arus listrik semakin mudah dihantarkan.Begitu pula sebaliknya semakin basa ((PH tinggi atau PH >7) tanah, maka arus listrik sulit dihantarkan. 
Ciri tanah dengan PH tinggi biasanya berwarna terang , misalnya bukit kapur.

4.Tekstur tanah : untuk daerah yang bertekstur pasir dan berpori ( porous ) akan sulit untuk mendapatkan tahanan sebaran yang baik karena jenis tanah seperti ini  air dan mineral akan mudah hanyut dan tanah mudah kering.


Berbagai Bentuk Sistem Pembumian ( Grounding System )
Sistem pembumian dapat dibuat dalam 3 bentuk di antaranya:  


1.Single Grounding Rod
Grounding system yang hanya terdiri atas satu buah titik penancapan batang ( rod ) pelepas arus atau ground rod di dalam tanah dengan kedalaman tertentu (misalnya 6 meter).Untuk daerah yang memiliki karakteristik tanah yang konduktif, biasanya mudah untuk didapatkan tahanan sebaran tanah di bawah 5 ohm dengan satu buah ground rod.


2.Paralel Grounding Rod  

Jika sistem single grounding rod masih mendapatkan hasil kurang baik (nilai tahanan sebaran >5ohm) maka perlu ditambahkan ground rod ke dalam tanah yang Jarak antar batang minimal 2 meter dan dihubungkan dengan kabel BC/BCC. 
Penambahan ground rod dapat juga ditanam mendatar dengan kedalaman tertentu bisa mengelilingi bangunan membentuk cincin atau cakar ayam. Kedua teknik ini bisa diterapkan secara bersamaan dengan acuan tahanan sebaran/resistans kurang dari 5 ohm setelah pengukuran dengan earth ground tester.


 
3.Multi Grounding System  
System ini bila didapati kondisi tanah yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.kering atau air tanah dalam.
2.kandungan logam sedikit
3.basa (berkapur)
4.pasir dan berpori ( porous ).
Sehingga penggunaan 2 System sebelumnya akan sulit dan besar kemungkinan gagal untuk mendapatkan resistans kecil. Maka dari itu teknis yang digunakan adalah dengan cara penggantian tanah dengan tanah yang mempunyai sifat menyimpan air atau tanah yang kandungan mineral garam dapat menghantar listrik dengan baik .
Ground rod ditancapkan pada daerah titik logam dan di kisaran kabel penghubung antar
ground rodnya. Tanah humus, tanah dari kotoran ternak dan tanah liat sawah cukup memenuhi standar hantar tanahyang baik. 


Adapun cara pembuatannya adalah sebagai berikut :
•Letak titik ground rod dibor dengan lebar kisaran 2 inci (0,0508 meter) atau lebih.•Kemudian diisi dengan tanah humus sampai penuh.
•Kemudian Ground Rod dimasukan
•Kemudian ground rod dimasukkan.
•Parit penghubung antar ground rod yang sudah terpasang kabel penghubung (79)

  ditimbun kembali dengan tanah humus.

Beberapa Variabel yang Memengaruhi Sistem Pembumian (Grounding System)

Ada beberapa variabel yang dapat memengaruhi performa
grounding system pada jaringan listrik. 

Salah satu yang menjadi acuan yaitu : NEC code 1987,250-83-3) mensyaratkan panjang elektroda grounding system minimum 2.5 meter dihubungkan dengan tanah.

Ada 4 Variabel yang memengaruhi tahanan grounding system,antara lain :

1.Panjang/Kedalaman Elektroda
Satu cara yang sangat efektif untuk menurunkan tahanan tanah adalah memperdalam elektroda. Tanah tidak tetap tahanannya dan tidak dapat diprediksi. Maka dari itu ketika memasang elektroda-elektroda berada di bawah garis beku (frosting line). 

Ini dilakukansehingga tahanan tanah tidak akan dipengaruhi oleh pembekuan tanah di sekitarnya. Secaraumum menggandakan pan-ang elektroda bisa mengurangi tingkat tahanan 40%.
Ada kejadian-kejadian di mana secara fisik tidak mungkin dilakukan pendalaman batang elektroda di daerah-daerah yang terdiri atas batu granit dan sebagainya. 
Dalam keadaan demikian metode alternatif yang dapat digunakan adalah grounding cement
.
2.Diameter Eektroda
Menambah diameter elektroda berpengaruh sangat kecil dalam menurunkan tahanan.Misalnya bila diameter elektroda digandakan maka tahanan
grounding system hanya menurun sebesar 10%. 


3.Jumlah Elektroda
Cara lain menurunkan tahanan tanah adalah dengan menggunakan banyak elektroda. Dalam desain ini lebih dari satu elektroda yang dimasukkan ke dalam tanah dan dihubungkan secara paralel untuk mendapatkan tahanan yang lebih rendah.

Agar penambahan elektroda efektif jarak batang tambahan setidaknya harus sama dalamnya dengan batang yang ditanam. Tanpa pengaturan jarak elektroda yang tepat bidang pengaruhnya akan berpotongan dan tahanan tidak akan menurun. 
Untuk membantu dalam memasang batang grounding system yang akan memenuhi kebutuhan tahanan tertentu maka dapat menggunakan tabel tahanan
grounding system di bawah ini: 





Tabel di atas hanya dapat digunakan sebagai pedoman karena tanah memiliki lapisan dan jarang yang sama (homogen). Maka dari itu nilai tahanan akan sangat berbeda-beda.

4.Desain
Grounding system sederhana terdiri atas satu elektroda yang dimasukkan ke dalam tanah.$enggunaan satu elektroda adalah hal yang umum dilakukan dalam pembuatan
grounding system dan bisa ditemukan di luar rumah atau tempat usaha perorangan.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diatas.


Ada pula grounding system kompleks terdiri atas banyak batang pentanahan yang terhubung jaringan bertautan atau kisi-kisi plat tanah dan loop tanah. Sistem-sistem ini dipasang secara khusus di substasiun pembangkit listrik kantor pusat dan tempat-tempat menara seluler.Jaringan kompleks meningkatkan secara dramatis jumlah kontak dengan tanah sekitarnya dan menurunkan tahanan tanah.



Alat dan Material Bantu dalam Sistem Pembumian ( Grounding System )

1. Alat 0kur ResistanceEarth Ground Tester
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui hasil dari resistans atau tahanan
grounding system pada sebuah instalasi penangkal petir yang telah terpasang. 

Alat ukur ini digital sehingga hasil yang ditunjukan memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi. Diketahui bahwa pihak Dinas Tenaga Kerjaan(disnaker) juga menggunakan alat ini untuk mengukur resistansi sehingga pengukuran oleh pihak kontraktor sama dengan hasil pengukuran pihak disnaker. 

2. Bus Bar Grounding
Alat ini digunakan sebagai titik temu antara kabel penyalur petir dengan kabel
grounding . Biasanya terbuat dari plat tembaga atau logam yang berfungsi sebagai konduktor, sehingga kualitas dan fungsi instalasi penangkal petir yang terpasang dapat terjamin.
3.Copper Butter Connector
Alat ini digunakan untuk menyambung kabel dan biasanya kabel yang disambung pada instalasi penangkal petir adalah kabel grounding system karena kabel penyalur pada penangkal petir tidak boleh terputus atau tidak boleh ada sambungan. 

Setelah kabel tersambung oleh alat ini tentunya harus diperkuat dengan isolasi sehingga daya rekat dan kualitas sambungannya dapat terjaga dengan baik. Penyambungan kabel instalasi penyalur petir kon!ensional umumnya menggunakan alat ini karena pada penangkal petir konvensional jalur kabel terbuka hanya dilindungi oleh conduit dari PVC.

4.Ground Rod Drilling Head
Alat ini berfungsi untuk membantu mempercepat pembuatan grounding
suatu instalasi penangkal petir yaitu dengan cara memasang di bagian bawah copper rod atau gound rod yang akan dimasukkan ke dalam tanah sehingga copper rod atau ground rod tersebut ketika didorong ke dalam tanah akan cepat masuk karena bagian ujung alat ini runcing. Selain itu alat ini juga dapat menghindari kerusakan copper rod ketika dipukul ke dalam tanah.

5.Ground Rod Drive Head
Alat ini dipasang di bagian atas copper rod atau ground rod dan berfungsi untuk menghindari kerusakan copper rod atau ground rod bagian atas yang akan dimasukkan ke dalam tanah.Hal tersebut karena pada saat copper rod didorong ke dalam tanah dengan cara dipukul alat pemukul tersebut tidak mengenai copper rod, akan tetapi mengenai alat ini. 


6.Bentonit

   
Dalam aplikasi grounding system bentonit digunakan untuk membantu menurunkan nilai resistans atau tahanan tanah. Bentonit digunakan saat pembuatan grounding
(jika sudah tidak ada cara lain untuk menurunkan nilai resistans). Pada umumnya para kontraktor cenderung memilih menggunakan cara pararel grounding rod atau
multi grounding system untuk menurunkan resistans.


Semoga Bermanfaat ! 








PERBEDAAN FUNGSI MCB,MCCB DAN ACB

MCB
MCB aalah akronim dari Miniature Circuit Breaker.

MCB berfungsi sebagai Pemutus dan Penghubung dalam suatu rangkaian Listrik, selain itu MCB juga dilengkapi dengan sistem pengaman yang akan tetapkan rangkaian listrik secara otomatis ketika terjadi arus lebih (Over Current).

Arus Lebih (Over Current) sanggup terjadi alasannya adanya kelebihan pemakaian beban listrik, atau alasannya adanya kekerabatan singkat (Short Circuit) pada rangkaian listrik.

Batasan Arus listrik yang sanggup dibebankan  pada suatu MCB, biasanya sesuai dengan spesifikasi yang tertera pada MCB tersebut, sebagai contoh, kalau sebuah MCB tertulis 2A berarti MCB ini akan memutus rangkaian ketika arus yang dialiri melebihi 2A.

Kemampuan hantar Arus maksimal MCB tak menyerupai MCCB maupun ACB yang sanggup dipakai untuk Arus mencapai diatas 1000A, batasan arus maksimal yang dimiliki MCB Istimewa untuk sekitar 63A, Selain itu, Batasan Arus yang tertera pada MCB tidak bisa disetting sesuai kebutuhan menyerupai yang ada pada sebagian MCCB dan ACB.

MCB mempunyai banyak sekali pilihan jumlah kutub (Pole), antara lain MCB 1P, MCB 2P, MCB 3P, MCB 4P, dan MCB juga sanggup dipakai untuk beberapa pilihan Tegangan listrik, menyerupai 220V hingga 400V.

MCB tidak didukung Untuk penambahan Aksesoris lainnya, menyerupai UVT, SHT, Switch, Relay, dan beberapa aksesoris tambahan lainnya yang biasa dipakai pada MCCB atau ACB.

MCB umumnya dipakai untuk pengaman pada Instalasi rumah, sebagai pengaman rangkaian kontrol, lampu-lampu dan alat ukur  pada sebuah panel MCC, dan sebagai pengaman pada panel LCC.





MCCB
MCCB ialah akronim dari Moulded Case Circuit Breaker.
MCCB berfungsi sebagai pemutus dan penghubung rangkaian listrik, selain itu MCCB juga mempunyai kemampuan memutus secara otomatis ketika dibebani dengan arus yang melebih kapasitas maksimal MCCB tersebut.


MCCB mempunyai kemampuan hantar Arus maksimal yang jauh lebih besar kalau dibandingkan dengan MCB, Kemampuan MCCB ada yang mencapai 1000A.
Beberapa model MCCB mempunyai kelebihan, yakni dilengkapi dengan selektor pilihan batas Arus maksimal MCCB, dengan selektor ini sanggup diatur berapa persentase batasan Arus maksimal untuk MCCB terputus.

MCCB terdapat dalam beberapa pilihan jumlah kutub (Pole), ada MCCB 2P, MCCB 3P, MCCB 4P, meski tersedia MCCB 1P, namun jarang digunakan.
MCCB sanggup dipakai untuk banyak sekali jenis Tegangan Listrik, dari mulai LV (Low Voltage) hingga MV (Medium Voltage).

Beberapa jenis MCCB sanggup dipasangkan aksesoris tambahan lainnya, menyerupai UVT (Under Voltage Trip), Switch, Auxiliary Contact.

Sebagian besar MCCB dipakai untuk keperluan sistem kelistrikan industri yang mempunyai daya cukup besar dan biasanya dipakai untuk listrik 3 fasa, yang memerlukan kapasitas pemutus (Breaking Capacity) yang lebih besar.


ACB
ACB ialah akronim dari Air Circuit Breaker.

ACB berfungsi sebagai pemutus dan penghubung rangkaian listrik, selain itu ACB juga mempunyai kemampuan memutus secara otomatis ketika dibebani dengan arus yang melebih kapasitas maksimal ACB tersebut.

Selain itu ACB juga mempunyai beberapa fungsi lainnya, yaitu: sanggup dilengkapi dengan UVT (Under Voltage Trip) yang berfungsi untuk menyajikan derma pada ketika tidak ada tegangan listrik maka ACB tidak sanggup dioperasikan.
ACB juga sanggup dilengkapi dengan CC (Closing Coil), yang berfungsi untuk menyalakan ACB secara otomatis.

ACB mempunyai kemampuan hantar Arus maksimal yang jauh lebih besar kalau dibandingkan dengan MCB dan MCCB, Kemampuan ACB ada yang mencapai lebih dari 6000A.

ACB juga dilengkapi dengan selektor pilihan batas Arus maksimal ACB, dengan selektor ini sanggup diatur berapa persentase batasan Arus maksimal untuk ACB terputus (Trip).

ACB tersedia dalam 2 pilihan jumlah kutub (Pole), yakni ACB 3P, dan ACB 4P.
ACB dipakai untuk banyak sekali jenis Tegangan Listrik, dari mulai LV (Low Voltage) hingga HV (High Voltage).

ACB sanggup dipasangkan dengan banyak sekali aksesoris tambahan lainnya, menyerupai UVT (Under Voltage Trip), Switch, Auxiliary Contact, SHT, CC, dan lainnya, dan juga sanggup difungsikan dengan sistem "Automatic Close / Open".

ACB Istimewa untuk dipakai untuk keperluan sistem kelistrikan industri yang mempunyai daya cukup besar dan biasanya dipakai untuk listrik 3 fasa, yang memerlukan kapasitas pemutus (Breaking Capacity) yang lebih besar.




Semoga bermanfaat!

FUNGSI PFR (Phase Failure Relay)

Fungsi Phase Failure Relay   
Fungsi utama dari alat adalah sebagai kontrol pengaman atau proteksi untuk mengamankan kontrol dari sebuah keadaan kondisi tegangan yang tidak efisien, seperti:

  1. salah satu,  dua phasa, atau ke tiga fasenya hilang
    yang dimaksudkan hilang adalah copot atau lepas.
  2. urutan fase yang salah
    semisal mau mengoneksi ke motor litrik yang seharusnya R,S,T malah kebalik jadi R,T,S maka alat ini akan berkerja.
  3. tegangan under voltage
    adalah tegangan dibawah batas normal biasanya.
  4. tegangan over voltage
    tegangan lebih atau kelebihan tegangan yng tidak sesuai dengan biasanya.
  5.  frequensi abnormal under / upper Frequensi yang tidak stabil kadang naik kadang turun akan membuat alat ini dapat berkerja 
Prinsip kerja atau cara kerja
Alat ini akan berkerja pada saat ada salah satu fasa yang kurang stabil tegangannya.Maka kontak NO,NC dari alat ini akan berkerja.semisal yang anda pasang adalah no maka akan menutup dan sebaliknya


Cara Pemasangan

Terimakasih atas kunjungan anda klik follow untuk mendapatkan update posting artikel kami.
Semoga bermanfaat ,Aamiin

Minggu, 19 Mei 2019

Part & Function ACB Air Circuit Breaker

ACB (Air Circuit Breaker) 
 
ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses switching maupun gangguan. ACB keluaran Schneider Electric bernama MASTERPACT NT / NW dan EASYPACT MVS.
Berikut adalah beberapa aksesoris ACB beserta fungsinya :




1.     MN/UVR/UVT = UNDER VOLTAGE RELEASE
Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik togle mekaniknya, sehingga ACB/MCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON)/Open (OFF) tanpa ada hambatan. Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akankembali normal melepas togle dan menekan/mengunci sistim mekanik pada ACB sehingga ACB akan Trip (Bilaposisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim mekanik ACB/MCCB sehingga tidak bisa dioperasikan ON/OFF baiksecara Auto maupun Manual bila UVT terpasang.



2.     XF = CLOSING RELEASE
Bila diisi tegangan maka akan bekerja menekan/mendorong togle mekanik ACB sehingga ACB akan Close/ON (pemasangan pararel dengantombol mekanik ON), Setelah ACB/MCCB ON/Close maka Closing Release coil harus dilepas tegangannya agar toggle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFF/Open, ini biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satucable control yang menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu ACB sudah Close/ON, sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi.

3.     MX = SHUNT TRIP
Sistim kerja persis sama dengan biasanya barangnya juga sama/satu macam. Hanya sedikit perbedaannya adalah terletak pada FUNGSI dan LETAK pemasangannya. Fungsi MX adalah untuk membuka ACB/Open, pada saat diisi tegangan, coil akan mendorong togle mekanik yang menekan sistim mekanik OFF pada ACB sehingga ACB/MCCB akan OFF/Open. Pemasangan biasanya pararel dengan tombol mekanik OFF pada ACB. Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan dulu melalui Auxiliary Contact NO (terbuka/open contact pada saat CB Off/Open. Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ON/Close


4.     OF/SD = AUXILIARY CONTACT
Hanya berupa Switch ON/OFF NO (Normally
Open/kondisi normal terbuka/lepas), NC (Normally Close/kondisi normal berhubungan/sambung) dan C (Common/basis yang bisa dihubungkan dengan NO/NC) SDE = AUXILIARY TRIP Sistim Operasi Pada prinsipnya sama dengan hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan bekerja/ posisi switch berubah akibat terjadinya Trip Overload/OverCurrent/Fault lainnya. Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar bila terjadi Fault/ semacamnya maka motor ACB/MCCB, MN,MX,XF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui Remote Reset.


5.     MCH = GEAR MOTOR/MOTOR MECHANISM
Berupa Sistim mekanik dan Motor yang berfungsi untuk menyiapkan spring mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan ON (Close) atau OFF (Open). Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor sudah selesai tugasnya, maka motor tidak akan bekerja lagi. Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya Motor MCCB/ACB setelah melakukan reset/ Energize, maka motor akan berhenti sendiri, tetapi kadang-kadang dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO, sehingga apabila Motor selesai Energize maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk Closing/Open ACB/MCCB melalui XF/MX.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk rekan-rekan teknik semua..
Semoga Sukses,Aamin 



Selasa, 14 Mei 2019

CABLE GLAND ATEX E1WF (Flameproof & Waterproof Protection)

Cable Gland ATEX E1WF cocok untuk digunakan di hazardous area ATEX CAT 2 (EExd Zone 2) dan CAT 3 (Zone 1 & Zone 2), memberikan perlindungan yang tahan api dan tahan cuaca.

Segel lingkungan IP66 pada selubung kabel bagian dalam dan luar dan tiga bagian terminasi kawat baja dapat diperoleh di seluruh jajaran gland E1WF, dengan penggunaan pencuci benang masuk nilon pada entri peralatan.



Order Reference OD Minimum OD Maximum ID Minimum ID Maximum Male Thread
E1WFK 20S16 6.1mm 13.2mm 3.1mm 8.6mm M20
E1WFK 20S 9.5mm 15.9mm 6.1mm 11.6mm M20
E1WFK 20 12.5mm 20.9mm 6.5mm 14.0mm M20
E1WFK 25 18.2mm 26.2mm 11.1mm 19.9mm M25
E1WFK 32 23.7mm 33.9mm 17.0mm 26.0mm M32
E1WFK 40 27.9mm 40.4mm 22.0mm 32.1mm M40
E1WFK 50S 35.2mm 46.7mm 29.5mm 38.1mm M50
E1WFK 50 40.4mm 53.1mm 35.6mm 44.0mm M50
E1WFK 63S 45.6mm 59.4mm 40.1mm 50.0mm M63
E1WFK 63 54.6mm 65.9mm 47.2mm 55.9mm M63
E1WFK 75S 59.0mm 72.1mm 52.8mm 61.9mm M75
E1WFK 75 66.7mm 78.5mm 59.1mm 67.9mm M75

        

Minggu, 12 Mei 2019

PENAMAAN JENIS KABEL POWER STANDAR SPLN & IEC







Low Voltage Tembaga Non Armour
NYA         = Cu/PVC kisaran 450/750 Volt – Single Core
NYF         = Cu-Flex/PVC 450/750 Volt – Single Core
NYM        = Cu/PVC/PVC 300/500 Volt – Multi Core
NYMHY   = Cu-Flex/PVC/PVC 300/500 Volt – Multi Core
NYY        = Cu/PVC/PVC 0.6/1 kV – Single Core & Multi Core
NYYHY    = Cu-Flex/PVC/PVC 0.6/1 kV - Single Core & Multi Core
N2XY       = Cu/XLPE/PVC 0.6/1 kV – Single Core & Multi Core
               = Cu-Flex/XLPE/PVC 0.6/1 kV – Single Core & Multi Core


Low Voltage Alumunium Non Armour
NAYA                       = AL/PVC kisaran 450/750 Volt – Single Core
NAYY                       = AL/PVC/PVC 0.6/1 kV – Single Core & Multi Core
NA2XY                     = AL/XLPE/PVC 0.6/1 kV – Single Core & Multi Core

          
Low Voltage Tembaga  Armour
NYRGBY               = Cu/PVC/AWA/PVC 0.6/1 kV – Single Core
                            = Cu/PVC/SWA/PVC 0.6/1 kV – Multi Core
N2XRGBY             = Cu/XLPE/AWA/PVC 0.6/1 kV – Single Core
                            = Cu/XLPE/SWA/PVC 0.6/1 kV – Multi Core
NYFGBY               = Cu/PVC/SFA/PVC 0.6/1 kV – Multi Core
N2XFGBY             = Cu/XLPE/SFA/PVC 0.6/1 kV – Multi Core
 NYBY                  = Cu/PVC/DSTA/PVC 0.6/1 kV – Multi Core    
N2XBY                  = Cu/XLPE/DSTA/PVC 0.6/1 kV – Multi Core    
Low Voltage Alumunium Armour
NAYRGBY            = AL/PVC/AWA/PVC 0.6/1 kV – Single Core
                            = AL/PVC/SWA/PVC 0.6/1 kV – Multi Core
NA2XRGBY          = AL/XLPE/AWA/PVC 0.6/1 kV – Single Core
                           = AL/XLPE/SWA/PVC 0.6/1 kV – Multi Core
NAYFGBY            = AL/PVC/SFA/PVC 0.6/1 kV – Multi Core
NA2XFGBY          = AL/XLPE/SFA/PVC 0.6/1 kV – Multi Core
 NABY                  = AL/PVC/DSTA/PVC 0.6/1 kV – Multi Core    
NA2XBY               = AL/XLPE/DSTA/PVC 0.6/1 kV – Multi Core    

Control Cable with Screening Armour & Non Armour
NYSY   = Cu/PVC/CTS/PVC 0.6/1 kV – Single Core & Multi Core
NYCY   = Cu/PVC/CWS/PVC 0.6/1 kV – Single Core & Multi Core
N2XSY = Cu/XLPE/CTS/PVC 0.6/1 kV – Single Core & Multi Core
N2XCY = Cu/XLPE/CWS/PVC 0.6/1 kV – Single Core & Multi Core


Twisted Cable – Over Head Cable

TC AL-XLPE  2 x 10 mm2 - 0.6/1
TC AL-XLPE  2 x 16 mm2 - 0.6/1
TC AL-XLPE  2 x 25 mm- 0.6/1
TC. AL-XLPE 4 x 16 mm2 - 0.6/1
TC. AL-XLPE 4 x 25 mm2 - 0.6/1
TC. AL-XLPE 4 x 35 mm²  - 0.6/1

Twisted Cable dengan penggantung

TC. AL-XLPE 2 x 25 + 1 x 25 mm
TC. AL-XLPE 2 x 35 + 1 x 25 mm
TC. AL-XLPE 2 x 50 + 1 x 35 mm
TC. AL-XLPE 2 x 70 + 1 x 50 mm
TC. AL-XLPE 2 x 95 + 1 x 70 mm
TC. AL-XLPE 3 x 25 + 25 mm2
TC. AL-XLPE 3 x 35 + 1 x 25 mm
TC. AL-XLPE 3 x 50 + 1 x 35 mm
TC. AL-XLPE 3 x 70 + 1 x 50 mm
TC. AL-XLPE 3 x 95 + 1 x 70 mm


Medium Voltage Tembaga & Alumunium Non  Armour
N2XSY   = Cu/XLPE/CTS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core & 3 Core
N2XCY   = Cu/XLPE/CWS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core & 3 Core
NA2XSY = AL/XLPE/CTS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core & 3 Core
NA2XCY = AL/XLPE/CWS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core & 3 Core


Medium Voltage Tembaga  Armour
N2XSEBY             = Cu/XLPE/CTS/DSTA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core
N2XSEYBY          = Cu/XLPE/CWS/DSTA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core
N2XSEFGBY        = Cu/XLPE/CTS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core
N2XSEYFGBY      = Cu/XLPE/CWS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core
N2XSERGBY        = Cu/XLPE/CTS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core
                           = Cu/XLPE/CTS/SWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/2

 /10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core
NA2XSERGBY    = AL/XLPE/CTS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core
                          = AL/XLPE/CTS/SWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core
NA2XSEYRGBY  = AL/XLPE/CWS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core
                          = AL/XLPE/CWS/SWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core
NFA2XSY            = AL/XLPE/CTS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core
NFA2XSY – T      = AL/XLPE/CTS/PVC + AAAC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core


High Voltage Conductor

AAC
AAAC
AAAC/s with Grease
ACSR
T-ACSR
Rectangular Wire
BCCH, BCCsoft







Ready: KABEL FIRE RESISTANT CABLE (First Cable)



FIRE RESISTANT CABLE
Kabel tahan api digunakan dalam banyak aplikasi di pabrik pengecoran baja, produksi kaca, industri dan di bidang militer. Kabel Tahan Api juga digunakan di area di mana jika terjadi kebakaran, semua jenis peralatan vital harus tetap beroperasi.


FRC 1000AR
FIRST CABLE       
 
Construction

Conductor : Stranded plain annealed copper wire to IEC-60228 class 2
Flame barrier : Glass mica tape
Insulation  : XLPE compound
Bedding (where applicable)        : an extruded layer of low smoke zero halogen compound
Sheath : Low Smoke Zero Halogen compound, orange colour

Technical Data


Voltage rating                           : 600/1000V
Test voltage : 3500VAC/5 min
Operating temp. : -400C to 900C
Min. bending radius : 8 x overall diameter of cable



Price  : Call/SMS/WA
(silahkan hubungi kami)